Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera.
Sudah lama tidak update tulisan. Maklum disebabkan karena kesibukan yang super super luar biasa walaupun itu minggu libur. Ternyata lebih sibuk daripada sebelumnya.
Okei, kita lanjutkan lagi cerita motivasi kita. Mudah-mudahan dapat bermanfaat buat kita semua. Cerita berikut ini mengenai seseorang yang berhasil dalam dunia
kerjanya berkat 'Dendam Positif' bukan 'Dendam Nyi Pelet' yang akhirnya mendorong ia untuk bekerja lebih
keras.
Kita Langsung saja ke- TKP.
Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di
Timur Tengah, di akhir tahun 1940-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli
Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya yang kering.
Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak di depannya dan
bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas. Belum sempat ia minum, tangannya
terhenti oleh sebuah hardikan :
"Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu
cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur"
Suara itu
berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan
tersebut. Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak
miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia
lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di
perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.
Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya : Kenapa ini
terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk ku? Apakah karena aku
pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur? Apakah kalau aku jadi insinyur aku
bisa minum? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka? Pertanyaan ini selalu
tengiang-ngiang dalam dirinya.
Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya
untuk membangkitkan "DENDAM POSITIF" akhirnya muncul komitmen dalam
dirinya. Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan
sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar
ketertinggalannya. Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya.
Buah
kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA. Kerja kerasnya
membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim
ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda
ini lulus dengan hasil memuaskan. Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan
bekerja sebagai insinyur.
Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali
sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya. Apakah sampai
di situ saja. Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras
dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain.
Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai
akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa
dicapai oleh orang lokal saat itu. Ada kejadian menarik ketika ia menjabat
wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi
bawahannya.
Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap
karena ingin minta izin libur dan berkata ;
"Aku ingin mengajukan izin
liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan
pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran
dan keburukan perilaku saya di masa lalu "
Apa jawab sang wakil direktur
mantan pekerja rendahan ini :
"Aku ingin berterima kasih padamu dari lubuk
hatiku paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci
padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih
sukses ini".
Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan. Lalu apakah
ceritanya sampai di sini? Tidak.
Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati
jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama
yang berasal dari bangsa Arab. Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya?
Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak
terbesar di dunia. Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan
Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilakn 3.4 juta barrels
(540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia
dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun
cadangan gas. Atas prestasinya ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat
sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar
terhadap dunia. Tahukah kisah siapa ini? Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim
Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri
Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.
Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan
hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya
menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia.
Itulah kekuatan "DENDAM POSITIF" Kita tidak bisa mengatur bagaimana
orang lain berperilaku terhadap kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan
akan menimpa kita.Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya.
Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat "Dendam
Positif."
NB ;
Semoga bermanfaat buat kita semua. Mohon partisipasinya dengan cara memberikan komentar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.