Pages

Rabu, 22 Mei 2013

PAKU

Sahabat-sahabat saya yang baik hatinya (copas kata-kata dari Om Mario "sorry om"). kita lanjutkan kembali sebuah cerita tentang seorang anak yang punya kebiasaan marah. Tapi, karena si anak ini merasa GALAU dengan tingkahnya sendiri maka dia pun meminta nasehat kepada Ayahnya.


Bagaimana kisah selanjutnya,
Silahkan baca cerita di bawah ini

Suatu hari, ada seorang anak laki-laki yang punya kebiasaan marah. Untuk mengurangi marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan kepada anaknya itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah..
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.
Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. 
"Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku. Tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya." ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain.
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli beberapa kali kau minta maaf luka itu akan tetap ada dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik".
Semoga bermanfaat buat sahabat-sahabat saya yang baik hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.